Pasca kemerdekaan, Indonesia berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaannya melalui beberapa cara; seperti perjuangan melalui
fisik dan juga diplomasi. Diplomasi sendiri berarti perjanjian/ perundingan
untuk mencapai sebuah kesepakatan. Berikut adalah beberapa perjanjian yang
pernah dilakukan Indonesia beserta dampaknya:
1. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati
terjadi antara Indonesia dan Belanda. Pokok dari Perundingan Linggarjati adalah:
1.
Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura.
2.
Belanda harus meninggalkan daerah tersebut paling lambat 1 Januari
1949.
3.
Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk Negara
Indonesia Serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu
negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
4.
Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni
Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Bagi Indonesia perundingan
Linggarjati adalah usaha untuk menunjukkan eksistensi Indonesia dalam kehidupan
bernegara serta kedaulatan wilayah yang utuh, dengan adanya pengakuan de facto
wilayah Jawa, Madura dan Sumatera. Namun ini berarti wilayah Indonesia semakin sempit.
Kerugiannya juga Indonesia berarti masih di bawah kekuasaan pemerintahan
Belanda dengan adanya Uni Indonesia-Belanda
2. Perundingan Renville
Perundingan ini terjadi di
atas Kapal Renville milik Amerika Serikat . Dalam perundingan tersebut, pemerintah Indonesia diwakili oleh
Perdana Menteri Amir Syarifuddin. Sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir
Widjojoatmodjo. Isi pokok perundingan tersebut adalah:
1. Belanda tetap berdaulat atas
seluruh Indonesia sampai kedaulatan diserahkan kepada Republik Indonesia
Serikat, yang segera harus dibentuk.
2. RIS mempunyai kedudukan
sejajar dengan Negeri Belanda dalam UNI Indonesia-Belanda.
3. Republik Indonesia
merupakan Negara-bagian dan RIS.
4. Sebelum RIS terbentuk
Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada suatu Pemerintah Federal
Sementara.
5. Pasukan Republik Indonesia
yang beradadidaerah pendudukan harus ditarik ke daerah Republik Indonesia.
Bagi Indonesia, perjanjian
ini membuat Kabinet Amir Syanfuddin bubar Karena kebijaksanaan
politiknya yang menyetujui Persetujuan Renville ditentang keras. Wilayah
kekuasaan Republik Indonesia makin berkurang.Medan perjuangan bersenjata pun
makin menyempit. Namun, di satu sisi perundingan ini juga menguntungkan
Indonesia, yaitu Indonesia sejajar dengan Belanda walaupun dengan bentuk Uni
Indonesia Belanda.
3. Perjanjian
Roem-Royen
Perjanjian Roem-Roijen adalah sebuah perjanjian antara Indonesiadengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan
akhirnya ditandatangani pada tanggal 7
Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Hasil pertemuan ini adalah:
1.
Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya
2.
Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar
4.
Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan
membebaskan semua tawanan perang
Perjanjian Roem-Royen mewujudkan keinginan
Indonesia meraih Kedaulatan. Perjanjian ini juga
menunjukkan bahwa Jalan Diplomasi lebih baik daripada jalan kekerasan atau
perang yang dapat menyebabkan banyak kerugian dan sulit tercapainya perdamaian
antara kedua belah pihak. Akan tetapi, Pasukan tentara
Belanda tidak sepenuhnya pergi dari Indonesia, mereka hanya pindah tempat ke
Surakarta, itu berarti kekuatan Belanda di Surakarta malah semakin bertambah.
4. Konferensi Inter-Indo
Konferensi Inter Indonesia
merupakan konferensi yang berlangsung antara negara Republik Indonesia dengan
negara-negara boneka atau negara bagian bentukan Belanda yang tergabung dalam
BFO.
Hasil kesepakatan dari Konferensi
Inter-Indonesia adalah:
- Negara
Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS)
berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat),
- RIS
akan dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang
bertanggung jawab kepada Presiden,
- RIS
akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun
dari kerajaan Belanda,
- Angkatan
perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan Presiden RIS adalah
Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS, dan
- Pembentukkan
angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal bangsa Indonesia sendiri.
Angkatan Perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan inti dari TNI
dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.
Dampak dari Konferensi
Inter-Indonesia adalah adanya konsensus yang dibangun melalui Konferensi
Intern-Indonesia yang menjadi modal berharga bagi pemerintah RI untuk berunding dengan Belanda pada Konferensi
Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Keberadaan BFO dan sikap tegas Gde Agung untuk
menolak intervensi Belanda membuat pemerintah Indonesia memiliki legitimasi
yang makin kuat untuk berunding dengan Belanda di KMB.
5. Konferensi
Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan yang
dilaksanakan di Den Haag,
Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949 antara
perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO. Konferensi ini berakhir dengan kesediaan Belanda untuk
menyerahkan kedaulatan kepada Republik
Indonesia Serikat. Hasil
konferensi ini:
1.
Keradjaan Nederland menjerahkan kedaulatan atas Indonesia jang sepenuhnja
kepada Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersjarat lagi dan tidak dapat
ditjabut, dan karena itu mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai Negara
yang merdeka dan berdaulat.
2.
Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu atas dasar
ketentuan-ketentuan pada Konstitusinja; rantjangan konstitusi telah
dipermaklumkan kepada Keradjaan Nederland.
3.
Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnja pada tanggal 30 Desember 1949
Konferensi Meja Bundar menyebabkan berhentinya
perang antara belanda dan Indonesia , diakuinya Indonesia sebagai sebuah negara oleh belanda(walaupun
masih RIS) dan penarikan mundur tentara - tentara Belanda di wilayah Indonesia. Namun,
dampak negatifnya adalah tertundanya penyelesaian masalah Irian Barat, hutang Belanda pada 1942 sampai disepakatinya RIS akan ditangung RIS, serta Indonesia menjadi negara bagian RIS di mana menjadi bawahan dari
pemerintahan Belanda.
Pada dasarnya, perjuangan melalui jalur
diplomasi ini mempunyai beberapa kelebihan, karena tidak ada korban jiwa.
Diplomasi juga menunjukkan bahwa permasalahan bisa dibicarakan baik-baik dengan
damai tanpa ada kekerasan. Kedua belah pihak yang berdiplomasi juga bisa
mencapai kata sepakat dengan konsekuensi masing-masing. Namun, di satu sisi
jalur diplomasi juga memiliki kekurangan, karena bisa jadi rakyat Indonesia
tidak menerima hasil kesepakatan yang telah dicapai karena hanya
perwakilan-perwakilan saja yang berdiplomasi.
sumber:
http://scientistofsocial.blogspot.com/2011/11/konferensi-inter-indonesia.html
http://www.idsejarah.net/2014/11/hasil-serta-dampak-konferensi-meja.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Meja_Bundar
http://brainly.co.id/tugas/587633
http://amryorarmy.blogspot.com/2008/06/perjanjian-roem-royen.html
http://www.artikelsiana.com/2014/09/sejarah-perjanjian-renville-isi-Perjanjian-Renville.html#
https://id.wikipedia.org/wiki/Perundingan_Linggarjati
atrikafinuca.weebly.com
0 komentar:
Post a Comment