LATAR
BELAKANG
Partai Komunis Indonesia mengalami kemunduran
setelah mengalamai kegagalam dalam pemberotakan di Kota Madiun. Akan tetap,
setelah D.N Aidit menjadi ketua PKI pada tahun 1951, PKI bangkit kembali
dan berkembang pesat. Pada masa Demokrasi Terpimpin, PKI semakain
bertambah kuat dengan adanya gagasan NASAKOM dari presiden Seokarno. Pimpinan PKI
kemudian mengubah dan menyempurnakan taktik dan strategi organisasinya.
Strategi penyusupan bukan hanya ke badan partai-partai organisasi, tetapi juga
angkatan bersenjata. Upaya-upaya ini bahkan menjadikan PKI sebagai salah satu partai pemenang Pemilu 1955. PKI menuntut
dibentuknya angkatan ke-5 yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Dalam
rangka membina kader-kader PKI dalam angkatan bersenjata, pada 1964 dibentuk Biro Khusus dipimpin Syam Kamaruzaman untuk merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasaan dengan cara infiltrasi ke dalam tubuh ABRI,
organisasi politik dan organisasi massa. Kemudian
biro ini melakukan pembinaan terhadap perwira-perwira ABRI diantaranya adalah
Brigjen Supardjo dan Letkol Untung dari TNI AD, Kolonel Sunardi dari TNI AL dan
Letkol Anwas dari Kepolisian. PKI menyadari bahhwa hambatan untuk mencapai
tujuannya adalah TNI AD.