Pages

Friday, May 15, 2015

Paham-Paham di Eropa yang Masuk ke Indonesia

1 komentar
Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi-organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia.
         Berikut ini adalah beberapa paham yang muncul dan berkembang di Indonesia:

Jika aku berada di.....

0 komentar
      
       Pergerakan Nasional adalah masa di mana bangsa Indonesia sadar bahwa penjajahan harus dihapuskan. Oleh karena itu, muncul banyak organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarikat Islam, Indische Partij, dan lain-lain yang memiliki tujuan yang berbeda-beda. 
       Salah satu dari organisasi pergerakan nasional itu ialah Partai Nasional Indonesia.yang didirikan oleh para kaum intelektual yang berasal dari Aglemen Studie Club di Bandung. Para tokoh-tokoh yang mempeloporinya antara lain Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Sartono SH, Budiarto SH, dan Dr. Samsi .
          Jika saya berada pada zaman pergerakan nasional, saya memilih masuk dalam Partai Nasional Indonesia. Menurut saya, sistem yang diterapkan oleh Partai ini sesuai dan tepat dengan tujuan partai ini sendiri, yaitu bersatu melawan penjajah.  Partai ini juga bersifat radikal, yang artinya mengakar atau menyeluruh. PNI membangkitkan semangat baru untuk menyusun kekuatan baru. Partai Nasional Indonesia merangkul semua golongan untuk bergabung dan bersatu, termasuk mengikutsertakan kaum buruh dalam pergerakan nasional.
          Dasar dari perjuangan PNI adalah sosionasionalis dan sosiodemokratis
atau disingkat dengan istilah yang hingga kini dikenal dengan marhaenisme. Marhaenisme sendiri berasal dari kata "Marhaen" yaitu seorang petani yang menginspirasi Soekarno karena kesuksesannya berkat kemandiriannya. Secara singkat, Marhaenisme berarti tidak mau bergantung pada orang lain. PNI benar-benar memisahkan diri dari pemerintahan kolonial belanda dengan menyatakan semangan non kooperasinya.
       Untuk mencapai tujuannya dan memperkuat dirinya, PNI pun melakukan berbagai usaha yaitu mengadakan  kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, bank-bank dan sebagainya. PNI juga memperkuat publik opini terhadap tujuan PNI, antara lain melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan suratkabar-suratkabar Banteng Priangan (di Bandung) dan Persatoean Indonesia (di Jakarta).


Referensi: wartasejarah.blogspot.com
                www.sejarawan.com